MENGEMBANGKAN
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEPRAMUKAAN
Oleh :
IFATUN NADHIFAH
RACANA SUNAN KUDUS – RABI’AH AL – ADAWIYYAH
GUDEP 04.1339 – 04.1338
STAIN KUDUS
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah
Dengan Judul:
“MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEPRAMUKAAN”
Disusun Oleh:
IFATUN NADHIFAH
Telah disahkan oleh:
Nama:
Hari:
Tanggal:
A.
Pendahuluan
Pendidikan karakter akhir-akhir ini
banyak diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia. Sikap dan perilaku masyarakat
Indonesia sekarang cenderung mengabaikan nilai-nilai luhur yang sudah lama
dijunjung tinggi. Nilai-nilai karakter mulia seperti kejujuran, kesopanan,
kesantunan, kebersamaan, dan religius, sedikit demi sedikit tergeser oleh
budaya asing yang masuk seperti individualistik, materialistik, dan hedonistik.
Sehingga nilai-nilai karakter mulia tersebut tidak lagi dianggap penting oleh
masyarakat Indonesia.
Sebagai bangsa
Indonesia yang peduli dengan pendidikan bangsa sebaiknya kita berusaha menjadikan
nilai-nilai karakter mulia itu tumbuh dan bersemi kembali menyertai setiap
sikap dan perilaku bangsa, mulai dari pemimpin tertinggi hingga rakyat jelata,sehingga
bangsa ini mempunyai kebanggaan tersendiri diantara bangsa-bangsa lain.
Pendidikan yang merupakan agent
of change harus mampu melakukan perbaikan karakter bangsa kita. Karena itu,
pendidikan kita perlu direkonstruksi ulang agar dapat menghasilkan masyarakat yang
lebih berkualitas dan siap menghadapi “dunia” masa depan yang penuh dengan
problema dan tantangan serta dapat menghasilkan masyarakat yang memiliki
karakter mulia.
Salah satu upaya untuk mewujukan
pendidikan karakter seperti di atas, para peserta didik harus dibekali dengan
pendidikan khusus yang dapat mengembangkan karakter mulia bangsa kita yaitu
melalui gerakan pramuka. Gerakan pramuka adalah satu-satunya gerakan kepanduan
yang diizinkan oleh pemerintah guna menyelenggarakan kegiatan kepanduan yang
bertujuan untuk mendidik dan membina kaum muda Indonesia dalam mengembangkan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi manusia
yang berwatak, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur, spiritual, kuat
mental, sosial, intelektual, emosional,
dan fisiknya, tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilannya, serta kuat dan sehat
jasmaninya.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam pendahuluan di atas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana nilai-nilai karakter yang ditargetkan dalam pendidikan
kepramukaan?
2.
Bagaimana cara mengembangkan pendidikan karakter melalui pendidikan
kepramukaan ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan ini
adalah:
1.
Mengetahui nilai-nilai karakter yng ditargetkan dalampendidikan kepramukaan
2.
Mengetahui seberapa pentingnya kegiatan pramuka dalam mengembangkan pendidikan
karakter.
D.
Manfaat Penulisan
Beberapa manfaat
penulisan ini di antaranya :
1.
Menambah ilmu pengetahuan.
2.
Memberikan informasi bagi masyarakat umum maupun lembaga pendidikan
sebagai bahan pembelajaran.
3.
Sumbangan pemikiran dalam mengembangkan pendidikan karakter yang
ada di Indonesia.
E.
Landasan Teori
1.
Pengertian Pendidikan
Pengertian
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah daya upaya untuk memajukan
tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh
anak.[1] Sedangkan
menurut UUSPN NO. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual-keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara.[2]
Berdasarkan
pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.[3]
2.
Pengertian Karakter
Secara etimologis,
kata karakter berasal dari bahasa Yunani yaitu charassein yang berarti
mengukir, melukis, memahatkan dan menggoreskan.[4]
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata “karakter” diartikan sebagai tabiat,
sifat-sifat kejiwaan, watak, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Orang berkarakter
berarti orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, atau
berwatak.
Secara
terminologis, pengertian karakter dikemukakan oleh Thomas Lickona. Menurut
Lickonia, karakter mulia meliputi pengetahuan tentang kebaikan, lalu
menimbulkan komitmen (niat) terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar
melakukan kebaikan.
Dari pengertian di
atas dapat dipahami bahwa karakter identik dengan akhlak, sehingga karakter
merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh
aktivitas manusia, baik hubungannya dengan Tuhan, dengan sesama manusia, maupun
sesama lingkungannya, yang terwujud dalam sikap, pikiran, perasaan, perkataan,
dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan
adat istiadat.
3.
Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter dikenalkan sejak
tahun 1900-an oleh Thomas Lickona. Menurutnya, pendidikan karakter mengandung
tiga unsur pokok yaitu mengetahui kebaikan, mencintai kebaikan, dan melakukan
kebaikan. Pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang benar dan mana
yang salah, tetapi pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang yang baik
sehingga peserta didik paham, mampu merasakan, dan mau melakukan hal baik.
Pendidikan karakter merupakan sarana
untuk membentuk karakter tiap pelaku pendidikan, tidak hanya membentuk insan
Indonesia yang cerdas, namun juga
berkepribadian, berakhlak mulia dan bermoral.
4.
Pengertian Kepramukaan
Terdapat perbedaan antar istilah
pramuka, kepramukaan, dan gerakan pramuka.
Ø Pramuka adalah anggota
Gerakan Pramuka yang terdiri dari anggota muda yaitu peserta didik Siaga,
Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota dewasa yaitu Pembina Pramuka, Pembantu
Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka dan
instruktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota Mabi dan
Staf Karyawan Kwartir.[5]
Ø Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan
dengan pramuka, baik itu kegiatannya maupun nama kegiatan yang ada didalam
pramuka itu sendiri, kegiatan yang dimaksudkan disini adalah kegiatan yang menarik dan mengandung
pendidikan.
Ø Gerakan Pramuka
adalah wadah atau organisasi tempat pramuka itu berkumpul dan menyelesaikan
masalah secara bersama.
Sedangkan yang dimaksud dengan pendidikan kepramukaan adalah
pendidikan praktis di luar keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk
kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah,
dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang
sasaran akhirnya adalah terbentuknya kepribadian, watak, akhlak mulia, dan
memiliki kecakapan hidup.[6]
F.
PEMBAHASAN
1.
Nilai-nilai Karakter yang Ditargetkan dalam Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan karakter yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan
kepramukaan adalah dalam rangka transformasi dan pembudayaan nilai-nilai moral
dasar. Gerakan Pramuka mempunyai Dasa Dharma yang didalamnya mengandung nilai-nilai
moral atau karakter yang harus dimiliki anggota pramuka. Beberapa nilai
karakter yang ditargetkan dan harus diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari bagi anggota pramuka di antaranya:
a.
Ketaatan Beribadah, yakni pikiran, perkataan, dan tindakan
seseorang yang diupayakan untuk selalu menjalankan ajaran agamanya.
b.
Kejujuran, yakni sikap dan perilaku seseorang yang didasarkan pada
upaya menjdikan dirinya selalu dapat dipercaya dalam perkataan dan
perbuatannya.
c.
Tanggung jawab, yaitu sikap perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya.
d.
Kedisiplinan, yakni sikap dan perilaku menunjukkan ketertiban dan
kepatuhan terhadap berbagai ketentuan dan peraturan.
e.
Etos Kerja, yaitu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan
semangat dan kesungguhan dalam melakukan suatu
pekerjaan.
f.
Kemandirian, yakni sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
g.
Kreatif dan Inovatif, yakni berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki.
h.
Visioner, yakni pandangan, wawasan, dan kemampuan seseorang untuk
membangun kehidupan masa depan yang lebih baik.
i.
Kasih sayang dan kepedulian, yakni sikap dan perilaku seseorang
yang menunjukkan suatu perbuatan atas dasar perhatian kepadda orang lain
maupun kepada lingkungan dan proses yang
terjadi di sekitarnya.
j.
Keikhlasan, yakni sikap dan perilaku seseorang untuk melakukan
suatu perbuatan dengan ketulusan hatinya.
k. Kesederhanaan, yakni
sikap dan perilaku yang menunjukkan kesahajaan dan tidak berlebihan dalam berbagai
hal.[7]
l.
Berani, yakni tidak malu dan tidak minder terhadap
apa yang harus dilaksanakannya.
m. Tidak Putus Asa, yakni selalu ingin mencoba dan tidak mudah menyerah.
2.
Mengembangkan
Pendidikan Karakter Melalui Pendidikan Kepramukaan
Dalam UUSPN pasal 1 tahun
2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan
potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut yaitu melalui pendidikan
kepramukaan. Berbagai aktifitas yng menyenangkan dan menarik dapat menjadi
bagian dari cara gerakan pramuka untuk membentuk karakter individu. Pendidikan
kepramukaan merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan diluar
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak, menanamkan
nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuuk melaksanakan nilai-nilai tersebut,
baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Pendidikan disini tidak hanya
membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian dan
berkarakter mulia, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang bernafas
nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
Pramuka sebagai
salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah yang diawali dengan usia 7
tahun hingga 25 tahun dengan sebutan anggota muda, yang dibagi dalam golongan
Pramuka Siaga (usia 7-10 tahun), Pramuka Penggalang (usia 11-15 tahun), Pramuka
Penegak (16-20 tahun), Pramuka Pandega (usia 21-25 tahun) sangat relevan dengan
pendidikan karakter bangsa. Terbukti dengan kesamaan nilai-nilai pendidikan
karakter dengan nilai-nilai Dwi Dharma (bagi Siaga) dan Dasa Dharma, sehingga sangat tepatlah bila lewat pramuka pendidikan
karakter dikembangkan.
Nilai-nilai
pendidikan karakter di antaranya ketaatan beribadah (religious), kejujuran, tanggung jawab, kedisiplin, etos kerja, kemandirian, kreatif dan inovatif, visioner, kasih sayang
dan kepedulian, keikhlasan, dan kesederhanaan, berani, tidak putus asa. Dan nilai-nilai dalam Dharma Pramuka meliputi : Takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbakti pada orang tua, berani dan tidak putus asa, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, patriot yang sopan dan
ksatria, patuh dan suka bermusyawarah, rela menolong dan tabah, rajin,
terampil, dan gembira, hemat, cermat dan bersahaja, disiplin berani dan setia,
bertanggung jawab dan dapat dipercaya, suci dalam pikiran, perkataan dan
perbuatan.
Bagi anggota siaga seorang pembina dapat
menerapkan nilai-nilai moral dengan cara
memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari. Sedangkan bagi anggota
penggalang, pembina dapat langsung menerapkan kepada anggota pramuka mengenai
nilai yang terkandung dalam dasa dharma pramuka. Begitu pula bagi anggota
pramuka penegak hinga pandega.
Dengan menerapkan
nilai-nilai moral kepada para anggota pramuka yang terdiri dari siaga hingga penegak tersebut di atas, maka generasi penerus bangsa akan mempunyai
karakter sesuai dengan tujuan yang diinginkan, yaitu mempunyai kepribadian dan
moral yang mulia.
G.
Simpulan
Dari pembahasan di
atas, penulis dapat menyimpulkan beberapa poin
yang akan dijelaskan dibawah ini.
G.1
Nilai-nilai karakter
yang ditargetkan bagi anggota pramuka sebagaimana yang terkandung dalam Dharma
pramuka yang merupakan moral bagi anggota pramuka. Selain itu beberapa nilai
karakter yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah
kejujuran, kesederhanaan, keikhlasan, ketaatan kita kepada Allah, kreatif,
inovatif, visioner, kasih sayang dan peduli terhadap lingkungan,
dan sebagainya.
G.2
Pendidikan
karakter dapat dikembangkan melalui pendidikan kepramukaan, diantaranya yaitu
melalui kode moral yang disebut dwi dharma dan dasa dharma pramuka. Karena
dengan menerapkan moral-moral yang terkandung dalam kode moral tersebut akan
tercipta kepribadian yang mulia bagi peserta didik.
Daftar Pustaka
-. 2003. Pengantar Ilmu Pendidikan. Pustaka:
Yogyakarta
Jana T. Anggadiredja, dkk. 2011. Panduan
Teknis Kursus Pembina Pramuka Mahir. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka:
Jakarta
Akhmad Muzaimin Azzet, Meita Sandra. 2011. Ar Ruzz Media
Marzuki. Konsep Pendidikan Karakter
1xbet korean betting guide - legalbet.co.kr
BalasHapus1xbet korean betting guide - best online bookmaker reviews & promo codes for 2021 In 1xbet 프로모션 코드 fact, a reliable and reliable bookie is one of the best